Kasnobnews.com, Riau – Video aksi mendebarkan dari perlombaan Pacu Jalur di Kuantan Singingi, Riau, mendadak viral di TikTok dan Instagram. Lebih dari 15 juta orang menonton cuplikan tradisi balap perahu kayu yang digelar di sungai Kuantan tersebut. Warganet dunia menyebutnya sebagai “Dragon Boat versi Indonesia.” Riau, 17 Juli 2025.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pacu Jalur: Warisan Budaya yang Penuh Makna
Pacu Jalur bukan sekadar lomba mendayung. Tradisi ini berakar sejak abad ke-17, ketika masyarakat Kuansing menggunakan perahu kayu panjang (jalur) untuk transportasi sungai. Dalam perkembangannya, jalur berubah fungsi menjadi bagian dari budaya dan perayaan adat.
Setiap jalur (perahu) memiliki panjang 25–40 meter dan memuat hingga 60 pendayung. Masyarakat desa membangun dan menghias jalur mereka sendiri selama berbulan-bulan sebelum festival digelar.
Festival Pacu Jalur 2025 Disambut Meriah
Festival Pacu Jalur 2025 berlangsung selama lima hari di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Ribuan penonton memadati tepi sungai. Suasana penuh sorak-sorai, tabuhan alat musik tradisional, dan teriakan semangat dari warga desa.
Peserta berasal dari 14 kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Pemerintah Provinsi Riau juga mengundang tamu dari luar negeri, termasuk delegasi budaya dari Malaysia dan Thailand.
Viral di Media Sosial, Dunia Tertarik
Akun TikTok @tradisi_nusantara mengunggah video tim Pacu Jalur Desa Pulau Kopuang yang menang dengan strategi mendayung cepat dan serentak. Dalam waktu 48 jam, video tersebut ditonton 12,6 juta kali dan dibagikan oleh influencer budaya mancanegara.
Komentar pujian membanjiri unggahan tersebut:
“Ini gila! Energi dan semangatnya terasa meski cuma lewat video.” – @wildculture_id
“Keren banget, ini kayak balapan naga tapi lebih asli dan tradisional.” – @boat_racer_malaysia
Anak Muda Riau Ambil Bagian
Banyak remaja dan pemuda Kuansing ikut aktif dalam proses pelatihan jalur. Mereka tidak hanya mendayung, tetapi juga ikut mendesain, mengecat, hingga membuat lagu yel-yel untuk tim mereka.
Pelatih Pacu Jalur, Bapak Darwis, mengatakan:
“Anak-anak sekarang makin cinta budaya karena mereka melihat Pacu Jalur tidak ketinggalan zaman. Apalagi sekarang viral, makin semangat.”
Pemerintah Dorong Pacu Jalur ke UNESCO
Dinas Kebudayaan Riau sedang menyusun berkas pendaftaran Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Mereka bekerja sama dengan Kemendikbudristek dan Lembaga Adat Melayu Riau.
Tujuannya: agar dunia semakin mengenal kekayaan budaya Indonesia dan Pacu Jalur bisa tampil di agenda budaya internasional seperti Festival Sungai Dunia atau World Water Culture Expo.