Surga Tersembunyi di Indonesia! Wisata Alam Ini Viral di Medsos dan Bikin Netizen Takjub

foto/doc : Surga Tersembunyi di Indonesia! Wisata Alam Ini Viral di Medsos dan Bikin Netizen Takjub

Kasnobnews.com – Labuan Bajo kembali menyedot perhatian setelah video drone Pulau Padar dan Pink Beach viral di Instagram. Wisatawan lokal dan mancanegara membanjiri kawasan ini untuk menyaksikan langsung keindahan lanskap perbukitan dan gradasi laut biru yang memukau.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Destinasi Favorit Tahun 2025

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat kenaikan jumlah wisatawan sebesar 45% di semester pertama 2025. Tiga destinasi berikut menempati posisi teratas:

1. Labuan Bajo, NTT

Wisatawan menyukai pemandangan Pulau Padar dari ketinggian dan menyelam di perairan Komodo National Park. Travel blogger asing menyebutnya “The New Maldives of Asia.”

2. Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Pengunjung mengagumi upacara adat Rambu Solo’, rumah Tongkonan, dan peti batu di tebing. Tana Toraja menawarkan perpaduan budaya, sejarah, dan pemandangan alam unik.

3. Gunung Bromo, Jawa Timur

Ribuan orang menanti matahari terbit dari Bukit Penanjakan setiap pagi. Para fotografer mengabadikan lautan pasir dan kawah aktif Gunung Bromo dalam berbagai cuaca.

Influencer dan vlogger seperti @indoadventure dan @backpackerworld mengunggah konten eksplorasi tempat-tempat indah Indonesia. Konten mereka menghasilkan jutaan tayangan dan komentar positif dari warganet luar negeri.

“Indonesia bukan hanya Bali. Keindahan Labuan Bajo, Derawan, dan Raja Ampat sangat luar biasa!” tulis akun YouTube @travelwithkate dalam vlog viralnya yang tayang awal Juli lalu.

Kemenparekraf menggencarkan promosi wisata lokal melalui program Kampanye “Ayo Jelajahi Indonesia”. Pemerintah bekerja sama dengan pelaku UMKM, hotel lokal, dan pemandu wisata untuk meningkatkan layanan dan kenyamanan wisatawan.

Selain itu, pemerintah menargetkan 150 desa wisata baru di tahun 2025. Desa-desa seperti Penglipuran (Bali), Wae Rebo (NTT), dan Sade (NTB) terus memperkuat daya tarik wisata berbasis masyarakat.

Ekonomi Lokal Ikut Tumbuh

Masyarakat di sekitar destinasi menikmati dampak langsung dari peningkatan kunjungan. Pemilik homestay, penyedia jasa ojek wisata, dan pedagang kuliner lokal mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan.

Contohnya, warga Desa Kete Kesu di Toraja menghasilkan hingga Rp50 juta per bulan dari penjualan kerajinan ukiran kayu khas Toraja kepada turis asing.